Israel, saat itu mengundang komite militer NATO untuk memamerkan teknologi pengawas militer AI atau “Artificial Intelligence” milik mereka yang sangat canggih.
Momen itu, terjadi pada tanggal 27 September 2023 lalu, atau tepatnya satu minggu sebelum serangan Hamas ke Israel.
Dikabarkan, saat itu para pejabat Israel berbicara di depan umum bahwa mereka menggunakan AI terbaik dan drone terbaru.
Peralatan itu pun mereka klaim tidak diragukan lagi kemampuannya dalam memilih dan menghancurkan target.
Namun sayangnya, pihaknya harus menghadapi kenyataan dengan hancurnya benteng pertahanan mereka.
Adapun, peristiwa kelam nan mengagetkan terjadi pada Sabtu (7/10/2023) lalu.
Di mana Israel menerima ribuan roket jatuh di tanah mereka.
Bahkan, parahnya hingga mengakibatkan sekitar 700 korban jiwa tewas dalam serangan tersebut.
Serangan dari kelompok militan Hamas ini seolah menjadi tanda bahwa teknologi AI sangat merugikan.
Berbagai macam lontaran serangan rudal Hamas saat itu cukup membuat pertahanan Israel yang canggih.
Bahkan, pertahanan unggulan pihaknyam yakni Iron Dome, kewalahan menahan serangan yang membabi-buta.
Hingga dikabarkan membuat badan intelijen AS bersama sekutunya akan membantu memeriksa apa yang terjadi.
Hal ini diketahui, dilakukan demi menghindari peristiwa yang sama di masa depan.
Dilansir Wartakotalive.com, keterangan tersebut dikatakan oleh seorang mantan pejabat intelijen Barat pada Selasa (10/10/2023) lalu.
“Jelas, Hamas mampu melakukan hal ini tanpa meninggalkan jejak data, atau petunjuknya ada tetapi tidak diinterpretasikan dari data tersebut,” ujar seorang mantan pejabat intelijen Barat dilansir Reuters, Selasa (10/10/2023).
Adapun, sebenarnya, Israel sendiri diakui sebagai negara dengan upaya pengawasan paling intens dan canggih di dunia.
Pada Mei silam, Direktur Jenderal Kementerian Pertahanan Israel Eyal Zamir mengaku bahwa negaranya akan menjadi negara adikuasa dalam hal kecerdasan buatan.
Sampai-sampai Laksamana Belanda Robert Bauer sempat mampir ke Israel untuk mencari inovasi militer.
Dengan begitu, dapat diasumsikan bahwa serangan balasan Israel ke Hamas juga sebagai upaya mereka dalam mengembalikan reputasi Israel sebagai negara adikuasa dalam hal kecerdasan.
“Setiap perang dan operasi mereka sebelumnya di Gaza telah memanfaatkan intelijen dan serangan yang semakin tepat. Sehingga teknologi yang ada saat ini kemungkinan besar telah disusun selama berbulan-bulan dan bertahun-tahun,” ujar para pejabat Israel.
Sebagai informasi, diketahui bahwa perang Israel-Hamas ini, telah menewaskan setidaknya sebanyak 900 orang di pihak Israel.
Sementara itu, dari pihak Gaza terdapat 687 korban tewas.
(Tribun-Video.com/WartaKotalive.com)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Sebelum Dibombardir Hamas, Israel Dengan Bangga Sempat Pamerkan Teknologi Militer Pakai AI, https://wartakota.tribunnews.com/2023/10/10/sebelum-dibombardir-hamas-israel-dengan-bangga-sempat-pamerkan-teknologi-militer-pakai-ai.
Host: Nina Agustina
VP: Rania A.
